Kota Metro, Deteksinews | Rencana aksi demonstrasi pada Selasa 03 Juni 2025 di gedung DPRD Kota Metro hal ini menjadi pertanyaan dikalangan media dan masyarakat, juga beberapa anggota DPRD setempat. Pasalnya aksi unjuk rasa dengan mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Kota Metro tersebut secara mendadak dibatalkan tanpa alasan yang jelas.
Koordinator Lapangan Adi Saktiawan dikonfirmasi terkait pembatalan demo, melalui pesan whatsapp hanya mengirimkan file PDF yang berisikan surat pembatalan rencana demonstrasi dihari itu. Alasan pembatalan sendiri hingga saat ini Adi enggan menjawab.
Meski demikian unjuk rasa masyarakat yang gagal dilakukan tidak menghentikan proses kasus dugaan perselingkuhan Ketua DPRD dan Ketua BK yang sedang ditangani.
Wakil ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Metro Wasis Riyadi, terkait proses yang masih terus berjalan, pihaknya telah memanggil DN dan AD untuk dimintai keterangan pada Selasa 03 Mei 2025. Selanjutnya, akan disusul rencana pemanggilan ketua DPRD yang diagendakan minggu depan.
Sedangkan untuk hasil pemanggilan AD dan DN, Wasis belum mau menyampaikanya, mengingat proses yang belum usai.
” Kalau hasilnya belum bisa disampaikan, karena masih dirahasiakan, nanti kalau sudah selesai semua baru bisa disampaikan ” ujarnya.
Menanggapi rencana aksi unjuk rasa kemarin, secara tegas Wasis menjawab tidak mempunyai kepentingan dibaliknya. Rencana aksi sendiri tampaknya hanya dijadikan sebuah kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
” Ada yang menghubungi saya dan tidak perlu saya sebutkan namanya, dia meminta saya untuk menyiapkan dana karena ingin demo ke DPRD. Kemudian saya menjawab, kamu siapa dan apa kepentingan saya terhadap demonstrasi, saya tidak ada kepentinganya ” jawab Wasis.
Pembatalan aksi unjuk rasa dicurigai adanya pihak yang diutus untuk mengunci pergerakan massa dengan iming – iming yang menggiurkan. Dampak dari batalnya aksi demo, sejumlah media lokal Kota Metro beranggapan bahwa rencana tersebut hanya sebuah prank.
Rio Sandoro sapaan akrab menilai pembatalan rencana demonstrasi di gedung DPRD Kota Metro merupakan siasat yang dimainkan oleh oknum berkepentingan dibelakangnya.
” Ini bisa dikatakan salah satu siasat strategi untuk mencapai tujuanya sendiri. Ide nya sudah dia konsep jauh sebelum rencana dikeluarkan. Kita menganggap ini sebuah prank yang sengaja dimunculkan sebagai isu besar, dengan harapan ada pihak – pihak yang merasa terganggu dan kemudian buru – buru ini harus segera ditutup. Yang diuntungkan yang punya otak disitu. Faktanya tidak ditemukan alasan yang menguat terhadap pembatalan rencana aksi sendiri sampai dengan saat ini ” Ucap Rio yang juga adalah mantan ketua DPC Ormas di Kota Metro. ( Red)
Leave a Reply